Selasa, 30 November 2010

MASYARAKAT KOTA dan MASYARAKAT DESA

Pengertian Masyarakat

Berikut ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari para ahli sosiologi dunia :
a. Menurut Selo Sumardjan, masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
b. Menurut Karl Marx, masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
c. Menurut Emile Durkheim, masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya .
d. Menurut Paul B. Horton dan C. Hunt, masyarakat merupakan kumpulan manusia yang reatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu luang yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, serta memiliki kebudayaan.


Syarat Masyarakat

Untuk membentuk suatu masyarakat, harus di penuhi syarat-syarat seperi berikut :
a. Terdapat kumpulan masyarakat yang banyak.
b. Telah menempati suatu wilayah tertentu dalam jangka waktu yang lama.
c. Adanya suatu aturan atau undang-undang yang mengatur kehdupan mereka.


Pengertian Masyarakat Perkotaan dan Ciri-cirinya

Masyarakat perkotaan sering disebut dengan urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberapa ciri-ciri yang menonol dari masyarakat kota , yaitu :
a. Kehidupan keagamaannya berkurang jika dibandingkan dengan masyarakat pedesaan.
b. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada harus bergantung pada orang lain.
c. Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
d. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota ibandingkan dengan warga desa.
e. Interaksi yang terjadi lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan dari pada faktor pribadi.
f. Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
g. Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.


Tipe Masyarakat

Masyarakat mempunyai tipe seperti berikut :
a. Masyarakat kecil yang belum kompleks, yaitu masyarakat yang belum mengenal pembagian kerja, struktur, dan aspek-aspeknya masih dapat dipelajarisebagai satu kesatuan.
b. Masyarakat yang sudah kompleks, yaitu masyarakat yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala bidang, karena ilmu pengetahuan sudah maju, teknologi maju, dan sudah mengenal tulisan.


Perbedaan Antara Desa dan Kota

Banyak hal yang dapat membedakan antara kota dan desa, antara lain adalah :
a. Jumlah dan kepadatan penduduk, seperti kita ketahui bahwa jumlah dan kepadatan penduduk di kota itu jauh lebih besar dibandingkan dengan di desa.
b. Lingkungan hidup, jika di badingkan antara lingkungan hidup di desa dengan di kota, tentu saja akan sangat berbeda. Jika di desa kita masih dapat merasakan udara yang segar dan kita lebih dekat dengan kehidupan yang alami, sedangkan di kota, kita akan mersakn pengapnya udara karena polusi dari kendaraan bermtor dan juga asap pabrik.
c. Mata pencaharian, jika di desa, maka mata pencahariannya tidak jauh dari petani, peternak, maupun perikanan darat, berbeda halnya jika di kota, di kota akan sangat banyak jenis mata pencaharian.
d. Corak kehidupan sosial, jika di desa, corak kehidupannya masih homogen, berbeda dengan di kota yang mempunyai corak kehidupan sosial yang heterogen. Hal tersebut disebabkan karena di kota banyak berbagai macam adat, budaya, dan agama yang beraneka ragam.
e. Stratifikasi sosial, beraneka ragamnya corak kegiatan di bidang ekonomi berakibat stratifikasi sosial di kota jauh lebih kompleks di bandingkan di desa.
f. Mobilitas sosial, mobilitas sosial di kota lebih besar di bandingkan di desa.
g. Pola interaksi sosial, pola interaksi sosial ditentukan oleh lembaga sosial yang terdapat pada masyarakat tersebut. Dan lembaga sosial di kota dan di desa sangatlah berbeda, sehingga dapat menimbulkan perbedaan pada pola interaksi sosialnya.
h. Solidaritas sosial, solidaritas sosial di desa jauh lebih baik dibandingan dengan di kota, hal ini disebabkan karena banyak orang kota yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.
i. Kedudukan dalam hierarki system administrasi nasional.


Hubungan antara Desa dan Kota

Masyarakat desa dan masyarakat kota merupakan dua unsur yang saling membutuhkan. Misalnya saja, kita sebagai orang kota membutuhkan makanan seperti sayuran segar atau yang lainnya, tentu saja kita memperolehnya dari pedesaan. Begitu juga dengan orang desa yang membutuhkan peralatan elektronik ataupun mesin-mesin yang digunakan dalam pertanian maupun peternakan, mereka tentunya mendapat barang-barang tersebut dari kota. Begitu hubungan antara desa dengan kota dalam bidang lainnya.


Aspek Positif dan Negatif

Untuk menunjang aktivitas warga, serta memberikan suasana aman, tenteram dan nyaman pada warganya, kota dihadapkan pada keharusan untuk menyediakan berbagai fasilitas kehidupan dan keharusan untuk mengatasi berbagai masalah yang timbul sebagai akibat aktivitas warganya. Dengan kata lain kota harus berkembang.

Apabila sebuah kota sudah berkembang dengan bagus, maka terdapat efek positifnya, antara lain kemajuan teknologi, peningkatan kualitas pendidikan masyarakat, dll. Selain itu, kita juga dapat menemukan dampak negatifnya, antara lain adalah ledakan penduduk, pembagian penduduk yang tidak merata, terjadinya urbanisasi, dll.


Unsur Perkotaan

Jumlah dan kualitas komponen suatu kota sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pertumbuhan kota tersebut. Setidaknya kota itu harus memiliki 5 unsur agar dapat berkembang, unsur tersebut ialah :
a. Wisma : unsur ini merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial dalam keluarga.
b. Karya : unsur ini merupakan syarat yang utama bagi eksistensi suatu kota, karena unsur ini merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat, contohnya adalah penyediaan lapangan kerja.
c. Marga : unsur ini merupakan ruang perkantoran yang berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan tempat lainnya di dalam kota (hubungan internal), maupun hubungan antara kota itu dengan koat atau daerah lainnya (hubungan eksternal).
d. Suka : unsur ini merupakan bagian dari ruang perkantoran untuk memenuhi kebutuhanpenduduk akan fasilitas-fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan, dan kesenian.
e. Penyempurnaan : unsur ini merupakan bagian yang penting bagi suatu kota, tapi belum secara tepat tercakup ke dalam ke empat unsur di atas, termasuk fasilitas keagamaan, pekuburan kota, fasilitas pendidikan dan kesehatan, serta jaringan utilitas umum.


Fungsi Eksternal Kota

Fungsi eksternal dari kota yakni seberapa jauh fungsi dan peran kota tersebut dalm kerangka wilayah dan daerah-daerah yang dilingkupi dan melingkupinya, baik secara regional maupun nasional.


Pengertian Desa dan Ciri-cirinya

Berikut ini adalah pengertian desa dari beberapa ahli :
a. Menurut Sutardjo Kartohadikusuma, desa adalah suatu kesatuan hukum si mana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri.
b. Menurut Bintarto, desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik, dan cultural yang terdapat di suatu daerah dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbale balik dengan daerah lain.
c. Menurut Paul H. Landis, desa adalah penduduknya yang kurang dari 2.500 jiwa.

Berikut ini merupakan ciri-ciri desa :
a. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
b. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan.
c. Cara berekonominya adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi oleh kondisi alam.


Ciri-ciri Masyarakat Desa

Ciri-ciri masyarakat antara lain sebagai berikut :
a. Di dalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila di bandingkan dengan masyarakat kota.
b. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
c. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.
d. Masyarakatnya masih homogen dalam hal mata pencaharian, agama, adat-istiadat, dan sebagainya.


Gejala Masyarakat Pedesaan

Di dalam masyarakat pedesaan kita ini mengenal bermacam-macam gejala, yang menyebabkan di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan-ketegangan. Gejala-gejala sosial tersebut antara lain :
a. Konflik (pertengkaran), pertengkaran yang terjadi di sini biasanya terjadi karena masalah sehari-hari rumah tangga dan sering menjalar ke luar rumah tangga.
b. Kontraversi (pertentangan), petentangan ini sering terjadi diakibatkan perubahan kebudayaan, psikologi ata dalam hubungannya dengan guna-guna (black magic).
c. Kompetisi (persaingan), persaingan di sini sering terjadi dalam berbagai hal, terutama dalam bekerja.
d. Kegiatan pada masyarakat pedesaan,


Hakikat dan Sifat Masyarakat Pedesaan

Pada hakikatnya masyarakat pedesaan itu hidup beragraris, yang artinya adalah mereka hidup denganbergantung pada kondisi alam yang ada. Hal ini lah yang membuat mereka menjadi pekerja keras dan memiliki sifat gotong royong yang tinggi. Dan biasanya pikiran masyarakat desa lebih jernih dibandingkan dengan masyarakat kota, hal ini di sebabkan karena kehidupan mereka yang masi alami dan udara yang sejuk dan segar di pedesaan.


Menurut saya, kita sebagai masyarakat kota, seharusnya bisa meniru kehidupan sosial masyarakat desa yang mempunyai nilai gotong royong dan kekeluargaan yang tinggi, dan juga kita juga seharusnya meniru kehidupan yang alami dari masyarakat pedesaan agar kita tidak terkena penyakit yang aneh-aneh.


Sumber

Resensi buku MKDU Ilmu Sosial Dasar karangan Harwantiyoko & Neltje F.K

http://organisasi.org/pengertian-masyarakat-unsur-dan-kriteria-masyarakat-dalam-kehidupan-sosial-antar-manusia

http://definisi-pengertian.blogspot.com/2010/06/pengertian-msyarakat-perkotaan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar