Selasa, 22 Februari 2011

Cinta dalam Persahabatan

Sebelumnya gw ini seorang mahasiswa yg coba menjadi seorang mahasiswa yg berguna bagi nusa bangsa. Kali ini gw mau berbagi sedikit hasil karya asal2an gw yg berbentuk cerpen yg berjudul “Cinta dalam Persahabatan”. Ga usah bertele-tele, mendingan kita masuk aja ke dalam ceritanya langsung.

Cerita ini berawal dari sekelompok cwo-cwo yg menjadi menjadi sahabat (bukan jadi homoan yaa..). Persahabatn ini terbentuk oleh kesamaan hobi mereka yaitu futsal. (kayak cerita tsubasa aja). Mereka jg mendominasi tim futsal di sekolah mereka. Setiap ada pertandingan antar SMA, mereka pasti ikut berpartisipasi. Singkat cerita, sebuah percintaan terjadi di antara mereka terjadi. Doni adalah sosok seorang cwo yg paling hebat dalam skill futsalnya dan juga romantis, sehingga banyak cwe yg suka ma dia. Dan kali ini dia jadian dengan Dina. Dina adalah sosok cwe yg cantik, manis, gaul dan pintar. Gw ga bilang si Dina perfect, soalnya sebagus-bagusnya org, pasti klo kentut, bau2 juga. Hahaha…
Berlanjut ke cerita, sejalan dengan hubungan yg mereka berdua jalani, maka tidak luput dari pertengkaran. Pada pertengkaran kali ini, melibatkan Rendi yaitu sahabat Doni. Mengapa Rendi bisa terlibat dalam masalah ini. Rendi tu sahabat Doni yg termasuk dalam kelompok tersebut dan dia tu ibaratkan mak comblang dan gudang curhat buat teman2nya. Nah pada saat si Doni dan Dina lagi berantem, Rendi mengklarisifikasinya. Hal ini dia lakukan karena umur hubungan mereka baru seumur jagung. Selidik punya selidik, Rendi mulai mengintrogasi si Dina terlebih dahulu. Kemudian hasil interogasinya dia sampaikan ke Doni. Begitu jg sebaliknya. Namun, karen masalahnya rumit dan kedua belah pihak saling mengadu egonya dan kemunafikan masing2, akhirnya masalahnya tidak terselesaikan. Dan mereka pun putus.
Setelah mereka putus, Dina semakin sering curhat kepada Rendi. Rendi selalu menanggapinya dengan sabar. Lo semua bisa bayangin kan klo cwe curhat kyk gmn.. curhatannya tu panjang kali lebar kali tinggi. (itu ma rumus volume balok. Hahahaha..) Namun, lama kelamaan si Dina mulai menunjukan perhatiannya ke Rendi. Biasanya Dina sms ke Rendi hanya untuk menanyakan all about Doni. Namun akhir2 ini, klo Rendi memberikan informasi tentang Doni ke Dina, Dina selalu mengelak dan bilang dia udah ngelupain yg namanya Doni. Dan topik sms pun berubah menjadi sms yg memberikan perhatian seperti “lg ngapain, udh makan lom, udh ngerjain tgs ini lom dll”. Pada awalnya Rendi menganggap ini dengan cuek, krn dia inget bahwa Dina baru aja putus dengan Doni, dan Rendi tau kalo keduanya masih saling menyayangi, tp krn kemunafikan mereka lah yg membuat mereka bubar. Namun beberapa minggu kemudian, Rendi mulai menanggapi sms2 dari Dina tersebut. Maklumlah kucing klo di kasih ikan psti di makan jg, walaupun itu ikan sisa. (bukan maksudnya si Rendi itu kucing yaa. Hahahaha..).
Lama kemudian, sms mereka semakin lama semakin mesra. Mungkin sudah muncul bibit cinta diantara mereka. Namun Doni tidak mengetahui hubungan mereka ini. Rendi pun juga bingung untuk melanjutkan hubungan ini, karena dia merasa ga enak dengan sahabatnya sendiri. Rendi pun hanya bisa menyimpan perasaannya saja. Ternyata masalah dengan Dina membuat efek buruk terhadap permainan futsal Doni. Akhir2 ini Doni sering dimarahi oleh pelatih futsal mereka karena permainannya yg kurang maksimal. Itulah namanya cinta, bisa membuat org jd apa aja dengan efeknya itu, bahasa kerennya cinta bisa membuat galau. Hahahaha…
Melihat hal tersebut, Rendi jadi semakin bingung untuk melanjutkan hubungannya dengan Dina. Setiap sms dari Dina yg agak mesra, pasti dia alihkan dengan memberikan info tentang Doni. Namun Dina hanya menanggapi dengan seadanya. Lama kelamaan hubungan tanpa status antara Rendi dan Dina diketahui oleh Doni. Namanya bangkai, lama klamaan pasti kecium juga baunya. Itulah mungkin pepatah yang tepat. Doni mulai curiga karena klo di sekolah Rendi dan Dina sering terlihat ngobrol2 berdua di koridor kelas. Dan Doni mendengar kabar2 dari temen2 sekelas Rendi, bahwa Rendi emang lagi deket sama Dina. Selidik punya selidik, rasa penasaran membawa Doni untuk menanyakan hal tersebut kepada Rendi secara langsung. Ini baru namanya gentleman. Hahaha…
Setelah latihan futsal selesai, tanpa basa-basi Doni langsung menanyakan hal tersebut kepada Rendi. Tentunya Rendi kaget dan menanyakan balik kepada Doni, darimana dia tau hal tsb. Namun Doni hanya menjawab seadanya dan dia bilang kepada Rendi, “jika lo memang serius menyukai Dina, lanjutin aja, ga usah mikirin perasaan gw, gw tau lo diem2 karena lo ga enak ma gw. Kesempatan gw buat bersama Dina udh gw sia2in gitu aja, sekarang klo lo serius, lo lanjutin aja. Jgn sampe lo sakitin hati Dina lg.” Lalu Rendi hanya tertegun. Mendengar ucapan sahabatnya seperti itu, Rendi pun berpikir-pikir lagi untuk mendapatkan hati si Dina. Dia sangat bingung harus memilih yg mana, cinta atau persahabatan. Emang sih si Doni tidak marah (pasrah) apabila Rendi beneran jadian sama mantannya si Dina, tapi manusia kan punya perasaan ga kayak binatang.
Kata hati tidak pernah bohong, itulah yg terjadi pada Doni kali ini. Meskipun lidah berkata iya, tapi hatinya masih blm bisa bilang iya. Hal ini terjadi pada saat mereka bertanding pada suatu turnamen antar SMA. Biasanya Doni selalu mendapat dukungan penuh dari Dina sebelum bertanding. Namun kali ini, Rendi lah yg diberi dukungan. Rendi berusaha menghibur Doni dengan mengatakan bahwa Dina mendukung dirinya juga. Namun kali ini Doni hanya menjawab seadanya dan permainan Doni pun sangat payah sekali. Berbeda seperti permainan Doni yang biasanya. Sehingga tim mereka pun kalah. Selesai pertandingan, Rendi mencoba menghibur Doni. Doni memang terhibur, namun Rendi tau bahwa sahabatnya tersebut masih sangat sayang dengan Dina, seorang cwe yg dia suka jg.
Setelah kejadian tersebut, Rendi berusaha menghindar dan melupakan Dina. Dia juga berusaha agar mereka bisa bersatu kembali seperti dulu lagi. Setiap smsan dengan Dina, Rendi selalu membujuk Dina supaya mau kembali ke Doni lg, meskipun di hati nuraninya dia sangat menginginkan Dina. Namun kenyataan lah yg membuat Rendi harus memendam perasaannya. Tapi setiap di bujuk seperti itu, Dina selalu menolak. Hingga si Rendi berpikir untuk menjauhi dan menghilang dari Dina, agar Dina mau kembali lg ke Doni. Inilah kenyataan pahit yg harus dijalani Rendi, mungkin banyak cinta yg ditolak, namun kali ini yang dirasakan Rendi adalah cinta yang tak tersampaikan. Di sini Rendi hanya bisa memendam perasaan cintanya kepada Dina demi sahabatnya si Doni.
Beberapa minggu kemudian, saat istirahat di kantin sekolah, Rendi mulai membujuk Doni untuk balikan ma Dina kembali. Namun Doni menolaknya dengan alasan bahwa dia udh ga suka lagi dan Dina lebih layak jd milik si Rendi. Rendi sangat tau sekali klo sahabatnya ini berbohong pada dirinya sendiri. Rendi mencoba membujuk Doni dengan bilang bahwa dia udah ga suka sama Dina lg, dia jg bilang kalo dia udah punya cwe gebetan baru. Kali ini Rendi lah yg membohongi dirinya sendiri. Namun Doni malah mengalihkan pembicaraan. Dan saat itu Dina lewat di depan mereka berdua, Dina pun hanya menyapa Rendi saja dan membuang muka kepada Doni. Doni pun berkata, “tu lo liat sendiri kan ren, gw ma Dina tu udah ga mungkin balikan lagi.” Rendi menjawab, “dia tu cuma munafik doank don. Gw tau kok klo dia tu masih sayang bgt ma lo. Namanya jg cwe don, harus kita duluan yg mulai.” “udahlah ga usah di bahas lagi, mendingan sekarang kita maen bola.”, ucap Doni mencoba mengalihkan topik pembicaraan.
Setelah beberapa kali gagal mencoba membujuk mereka berdua untuk balikan. Akhirnya Rendi mulai menemukan titik terang, suatu malam Doni sms ke dia, dan menanyakan info tentang Dina. Dan pada saat itu juga akhirnya Doni mengaku kalo dia masih sayang sama Dina. Pernyataan ini membuat bibir Rendi tersenyum namun hatinya tersayat. Namun inilah kenyataan yang harus diterima Rendi. Keesokan harinya, Rendi langsung menunjukan sms dari Doni kepada Dina. Awalnya Dina tidak peduli dengan isi sms tersebut. Namun pas istrirahat, Dina menanyakan kebenaran dari sms tersebut. Rendi pun menjelaskan semua dengan lengkap. Tentunya dia juga masih nyimpan perasaan sayang kepada Dina. Namun bagi dia kali ini, kebahagian sahabatnya dengan seorang cwe yg dia sayang jauh lebih berarti daripada kebahagiaan dirinya sendiri. Dan nampaknya Dina pun senang dengan info yang diberikan Rendi tentang Doni.
Setelah beberapa minggu mencomblangin Doni dan Dina. Akhirnya mereka berdua pun balikan. Di saat itulah kenyataan yang paling pahit yang dialami oleh Rendi. Di sini dia bisa tersenyum dengan bibirnya, namun hatinya menangis. Hingga pada suatu pertandingan futsal, kali ini Rendi lah yg bermain jelek tidak seperti biasanya dan menyebabkan timnya kalah. Hal ini disebabkan karena pada saat itu Dina datang menonton, dan tanpa sengaja sebelum pertandingan dimulai, Rendi melihat Dina dan Doni bermesraan. Mereka berdua memang berusaha untuk tidak bermesraan di depan mata Rendi. Namun kali ini kenyataan lah yang menentukan. Melihat mereka bermesraan, Rendi hanya tersenyum walaupun hatinya sekali lagi tersayat. Ketika pertandingan selesai, dan briefing tim pun selesai, Rendi masih belom keluar dari ruang ganti. Karena dia masih merasa kesal pada dirinya sendiri. Karena dialah timnya jd kalah. Tiba2 Doni dan Dina datang dan menghiburnya. Doni berkata, “udahlah, kita kalah bukan karena lo kok. Kita emang kurang giat latihan aja. Lain kali kita pasti menang.” Rendi hanya mengiyakan saja. Lalu Doni pergi keluar, dan kali ini hanya Dina dan Rendi saja. Lalu Dina berkata ke Rendi, “ren, gw udah tau semua kok.” “tau apa lo?” sahut Rendi. “tau tentang lo, Doni dan gw.” jawab Dina. “maksudnya?” jawab Rendi lagi. “udahlah lo ga usah pura2 ga tau de ren, makasih ya buat semuanya ren.” jawab Dina lagi. Rendi hanya membalas dengan senyuman kecil. Dan mereka berdua pun keluar dari ruang ganti.
Itulah kenyataan pahit yang harus dijalani oleh Rendi, namun dibalik semua itu, Rendi telah memberikan kebahagiaanya kepada sahabat dan cwe yg dia sayang juga. Disinilah Rendi mulai memahami bahwa cinta itu tak harus memiliki. Bahkan setelah kejadian itu Rendi masih menyimpan rasa cintanya ke Dina. Rendi pun selalu menjadi penengah jika hubungan mereka berdua lagi ga beres. Sampai akhirnya Rendi pun menemukan pujaan hatinya selain Dina. Dan persahabatan Rendi dengan Doni pun masih terus berlanjut layaknya spongebob dan pattrick. hahaha..