Minggu, 31 Oktober 2010

TUGAS LECTURER MESSAGE

TUGAS LECTURE MESSAGE

1. Menyebutkan nama/jenis layanan, misalnya BAAK online, studentsite, UG Open Courseware, virtual class, UG Wartawarga, UG Community, dll

  • HOME
  • WWW NEWS
  • BAAK NEWS
  • LECTURE MESSAGE
  • RANGKUMAN NILAI
  • JADWAL KULIAH
  • BEBAS PERPUSTAKAAN
  • SURAT KETERANGAN
  • INFO ABSENSI
  • PENDAFTARAN LOMBA BLOG
  • INFO SEMINAR
  • TULISAN(UG PORTOFOLIO)
  • TUGAS(UG PORTOFOLIO)
  • DEPOSIT LIBRARY
  • WARTA WARGA
  • BLOG KOMUNITAS PERBANKAN
  • BLOG KOMUNITAS LINUX
  • BLOG KOMUNITAS FOTOGRAFI
2. Menganalisis fitur-fitur atau menu layanan yang diberikan pada sistem informasi yang direview

Jawab : STUDENTSITE : jenis layanan yang ada distudentsite salah satunya adalah UG TULISAN(PORTOFOLIO) dan UG TUGAS (PORTOFOLIO).
Penjelasan : UG TULISAN berfungsi untuk memasukan tulisan atau sesuatu yang menarik kestudentsite melalui BLOG , dengan mencamtumkan alamat/ link blog. Sedangkan kalau UG TUGAS berfungsi untuk mencantumkan tugas-tugas yang diberikan dosen dengan mencantumkan link sumber atau link blog kita.

3. Menjelaskan kelebihan/kekurangan layanan pada subdomain tersebut
Jawab : kelebihan dari UG TUGAS adalah mempermudah kita dalam mengumpulkan tugas yang diberikan dosen hanya dengan mengupload link blog kita, tanpa harus mencetaknya. Sehingga kita dapat lebih efisien dalam mengerjakan tugas. Lalu kelebihan dari UG TULISAN adalah mengupload tulisan yang terdapat diblog kita dengan cara mencatumkan link blog kita.

4. Mencantumkan tautan (link) alamat URL dari sub domain yang dijadikan materi tulisan

Senin, 18 Oktober 2010

TUGAS ILMU SOSIAL DASAR 3


Individu, Keluarga dan & Masyarakat

1.      Pengertian Individu.

Dalam ilmu sosial individu merupakan bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Umpama keluarga sebagai kelompok sosial yang terkecil terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ayah merupakan individu yang sudah tidak dapat dibagi lagi, demikian pula Ibu. Anak masih dapat dibagi sebab dalam suatu keluarga jumlah anak dapat lebih dari satu.

2.      Pengertian Pertumbuhan.

Pertumbuhan adalah berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur dengan berat, ukuran panjang, umur tulang dan keseimbangan metabolic. (Soetjiningsih, 1988).

3.      Faktor-faktor Pertumbuhan.

·        Faktor Genetik, faktor ini disebabkan oleh keturunan.
·        Faktor Lingkungan :
a.      Pranatal (gizi, mekanis, toksin, endokrin, radiasi, infeksi, stress, imunitas, anoksia, embrio.
b.      Post Natal.
Ø      Lingkungan Biologis (pertumbuhan somatic, jenis kelamin, umur, gizi, perawatan kesehatan, penyakit kronis, metabolisme, dan hormone)
Ø      Faktor Fisik (cuaca, sanitasi, keadaan rumah dan sanitasi).
Ø      Faktor Psikososial (stimulasi, motivasi belajar, ganjaran, kelompok sebaya, stress. Cinta dan kasih saying, interaksi).
Ø      Faktor Keluarga dan Istiadat (pendidikan, pekerjaan, jumlah saudara, jenis kelamin, adat istiadat, agama dan kehidupan politik.

4.      Pengertian Fungsi Keluarga.

Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan-pekerjaan atau tugas-tugas yg harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu.

5.      Fungsi-fungsi Keluarga.

a.      Fungsi Biologis :
Ø      Meneruskan keturunan.
Ø      Memelihara dan membesarkan anak.
Ø      Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
Ø      Memelihara dan merawat keluarga.

b.      Fungsi Psikologis :
Ø      Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
Ø      Meberikan perhatian antar anggota keluarga.
Ø      Membina pendewasaan kepribadian antar anggota keluarga.
Ø      Memberikan identitas keluarga.

c.      Fungsi  Sosialisasi :
Ø      Membina sosialisasi pada anak.
Ø      Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat.

d.      Fungsi Ekonomi :
Ø      Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Ø      Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Ø      Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa yang akan datang (pendidikan, jaminan hari tua).

e.      Fungsi Pendidikan :
Ø      Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.
Ø      Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
Ø      Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

6.      Pengertian Keluarga.

a.      Menurut Duvall dan Logan (1986) :
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.
b.      Menurut Bailon dan Maglaya (1978) :
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
c.      Menurut Departemen Kesehatan RI (1988) :
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

7.      Pengertian Masyarakat.

Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama. Seperti : sekolah, keluarga,perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat.

8.   2 Golongan Masyarakat.

Masyarakat bila dipandang dari cara terbentuknya dapat dibagi 2, yaitu :
  1. Masyarakat paksaan,misalnya negara, masyarakat tawanan.
  2. Masyarakat merdeka :
Ø      Masyarakat natur, yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendiri nya, seperti: gerombolan (harde), suku (stam), yang bertalian karena hubungan darah atau keturunan.
Ø      Masyarakat kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kapantingn kedunian atau kepercayaan.

Masyarakat bila dipandang dari sudut Antropologi dapat dibagi 2, yaitu :
  1. Masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, belum mengenal pembagian kerja, belum mengenal tulisan, dan tehknologi nya sederhana.
  2. Masyarakat sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala.

9.      Perbedaan Masyarakat Industri dan Non Industri.

  1. Masyarakat non Industri :
Kita telah tahu secara garis besar bahwa , kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).
Ø      Kelompok Primer.
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Di karenakan para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, sehingga mereka mengenal lebih dekat, lebih akrab.
dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok menerima serta menjalankan tugas tidak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawabpara anggota dan berlangsung atas dasar rasasimpati dan secara sukarela.
Contoh-contoh kelompok primer, antara lain : keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan lain sebagainya.
Ø      Kelompok Sekunder.
Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak Iangsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karen yaitu, sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja antaranggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional, obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar kemampuan; keahlian tertentu, di samping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah di flot dalam program-program yang telah sama-sama disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya. Berlatar belakang dari pengertian resmi dan tak resmi, maka tumbuh dan berkembang kelompok formal (formal group) atau lebih akrab dengan sebutan kelompok resmi, dan kelompok tidak resmi (informal group). Inti perbedaan yang terjadi adalah : Kelompok tidak resmi (informal group) tidak berstatus resmi dan tidak didukung oleh Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah tangga (ART) seperti yang lazim berlaku pada kelompok resmi.
Namun demikian, kelompok tidak resmi juga mempunyai pembagian kerja, peranan-peranan serta hirarki tertentu, norma-norma tertentu sebagai pedoman tingkah laku para anggota beserta konvensi-konvensinya. Tetapi hal ini tidak dirumuskan secara tegas dan tertulis seperti pada kelompok resmi (W.A. Gerungan, 1980 : 91).
Contoh : Semua kelompok sosial, perkumpulan-perkumpulan, atau organisasi-organisasi kemasyarakatan yang memiliki anggota kelompok tidak resmi
.

  1. Masyarakat Industri :
Durkheim mempergunakan variasi pembangian kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangannya. Akan tetapi is lebih cenderung mempergunakan dua taraf klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks. Masyarakat-masyarakat yang berada di tengah kedua eksterm tadi diabaikannya (Soerjono Soekanto, 1982).
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakintinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah men2enal pengkhususan.Otonomi sejenis, juga menjadi ciri daribagian/ kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
Contoh-contoh : tukang roti, tukang sepatu,tukang bubut, tukang las, ahli mesin, ahli listrik dan ahli dinamo, mereka dapat bekerja secara mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi fungsional, makin berkurang pula ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan bersama. Dengan demikian semakin kompleks pembagian kerja, semakin banyak timbul kepribadian individu. Sudah barang tentu masyarakat sebagai keseluruhan memerlukan derajat integrasi yang serasi. Akan tetapi hanya akan sampai pada batas tertentu, sesuai dengan bertambahnya individualisme.

10.       Makna Individu.
      Manusia adalah mahluk individu. Mahluk individu berarti mahluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisahkan-pisahkan antara jiwa dan raga.

Dalam kamus Echols & Shadaly (1975), individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang, perseorangan, dan oknum. Berdasarkan pengertian di atas dapat dibentuk suatu lingkungan untuk anak yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi yang dimilikinya dan akan membawaperubahan-perubahan apa saja yang diinginkan dalam kebiasaan dan sikap-sikapnya.

11.       Makna Keluarga.

Keluarga merupakan kelompok primer yang sangat penting dalam masyarakat.
Keluarga meruakan inspirasi, penyemangat dan kasih sayang. Keluarga adalah suatu hal yang sangat berarti dalam hidup, tak hanya berarti namun juga berperan dalam pembentukkan kehidupan.

12.       Makna Masyarakat.
           
Masyarakat merupakan kumpulan dari kelompok-kelompok manusia yang menempati suatu wilayah yang sama dan hidup dengan menganut norma-norma dan peraturan yang sama. Masyarakat sangat berpengaruh terhadap pembangunan kehidupan seseorang.

13.       Hubungan Antara Individu, Keluarga dan Masyarakat.

Manusia adalah suatu individu yang tidak bisa dilepaskan dari jiwa dan raganya. Namun sebagai suatu makhluk individu, manusia tidak bisa hidup sendiri dan harus bersosialisasi. Kehidupan sosial suatu individu manusia yang pertama adalah keluarga. Karena ketika kita dilahirkan, kita langsung berinteraksi dengan keluarga kita.
Dari sinilah kepribadian suatu individu terbentuk. Namun kepribadian mereka tidak terbentuk dari keluarga saja. Ketika beranjak dewasa, suatu individu pasti berinteraksi dengan masyarakat di sekitarnya. Dan disinilah suatu kepribadian baru suatu individu dapat tercipta. Jika seseorang memiliki bekal ilmu sosial yang baik dari keluarganya, maka mereka akan mudah dalam berinteraksi di dalam masyarakat.

Saya akan berpendapat pada point ke 13. dimana pentingnya suatu individu yang baik untuk menciptakan suatu keluarga dan masyarakat yag baik juga. Karena individu, keluarga dan masyarakat layaknya seperti rantai yang selalu berhubungan, jika salah satu mata rantai terputus, maka rantai tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik. Jadi kita dapat menyimpulkan apabila kita tinggal di masyarakat yang baik, maka secara tidak langsung kita akan menjadi suatu individu yang baik pula, begitu juga sebaliknya.

Sumber :

Minggu, 03 Oktober 2010

TUGAS ILMU SOSIAL DASAR 2


TUGAS ILMU SOSIAL DASAR 2

1.            Pengertian Penduduk.

Penduduk adalah orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah geografis yang terikat dengan aturan-aturan yang berlaku dan berinteraksi secara terus-menerus. Atau bisa disebut juga dengan orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut, seperti memiliki kewarganegaraan atau surat resmi lainnya.

2.            Pengertian Masyarakat.

Di bawah ini merupakan berbagai pendapat para ahli sosiologi tentang pengertian masyarakat :

a.      Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
b.      Menurut Karl Max masyarakat adalah suatu struktur yang menderita ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan akibat kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
c.      Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
d.      Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.

3.            Pengertian Kebudayaan.

Kebudayaan adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) yang artinya adalah hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, disebut culture, yang diambil dari bahasa latin yaitu Colere, yang artinya mengolah atau mengerjakan.

4.            Keterkaitan antara Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan.

Penduduk, masyarakat dan kebudayaan adalah suatu keterkaitan yang satu sama yang lainnya saliang berdekatan. Penduduk yang bermukim di suatu tempat atau wilayah, memungkinkan terbentuknya masyarakat. Ini berarti masyarakat terbentuk dari pendududk, jadi kalau tidak ada pendududk, maka masyarakat pun tidak mungkin terbentuk.
Demikian pula hubungan antara masyarakat dengan kebudayaan, hal ini merupakan dwi tunggal. Yang artinya adalah kebudayaan merupakan hasil dari suatu masyarakat. Kebudayaan hanya bisa lahir, tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat. Begitu juga sebaliknya, tidak ada suatu masyarakat yang didukung oleh kebudayaan. Hubungan antara kebudayaan dan masyarakat ini pun merupakan juga hubungan yang saling menentukan.

5.            Permasalahan Penduduk.

Malthus mengemukakan bahwa ada 2 persoalan pokok, yaitu bahwa makanan adalah penting untuk kehidupan manusia dan nafsu manusia tidak dapat ditahan. Bertitik tolak dari hal itu teori Malthus yang sangat terkenal yaitu bahwa berlipat gandanya penduduk itu menurut deret ukur, sedangkan berlipat gandanya bahan makanan menurut deret hitung, sehingga pada suatu saat akan timbul persoalan-persoalan yang berhubungan dengan penduduk.
Tidak lama kemudian, timbullah bermacam-macam teori sebagai kritis atau perbandingan teori Malthus. Misalnya, pandangan yang mengemukakan bahwa pertambahan penduduk itu merupakan hasil (resulta) dari keadaan sosial termasuk ekonomi, dimana orang saling berhubungan dan terkenal sebagai teori sosial tentang pertambahan penduduk
Disamping itu ada juga yang berpendapat bahwa manusia itu dalam kehidupannya terkait dengan alam atau daerah dimana mereka hidup. Oleh karena itu penduduk dunia itu bertambah karena kelahiran lebih besar dari kematian, sehingga tingkat kelahiran lebih besar dari tingkat kematian. Ini disebabkan karena manusia sebagai mahluk hidup akan selalu berusaha agar mempunyai keturunan dan memperjuangkan hidupnya untuk dapat hidup panjang (berumur panjang) dan ini sering dikenal dengan teori alam tentang pertumbuhan penduduk.
Contoh dari permasalahan penduduk itu sendiri adalah kepadatan penduduk, kemiskinan, pengangguran, pemukiman kumuh, dll.
6.            Rumusan Angka Kelahiran.

Dalam demografi, istilah tingkat kelahiran atau crude birth rate (CBR) dari suatu populasi adalah jumlah kelahiran per 1.000 orang tiap tahun. Secara matematika, angka ini bisa dihitung dengan rumus CBR = n/((p)(1000)); di mana n adalah jumlah kelahiran pada tahun tersebut dan p adalah jumlah populasi saat penghitungan. Hasil penghitungan ini digabungkan dengan tingkat kematian untuk menghasilkan angka tingkat pertumbuhan penduduk alami (alami maksudnya tidak melibatkan angka perpindahan penduduk (migrasi).
Indikator lain untuk mengukur tingkat kehamilan yang sering dipakai: tingkat kehamilan total - rata-rata jumlah anak yang terlahir bagi tiap wanita dalam hidupnya. Secara umum, tingkat kehamilan total adalah indikator yang lebih baik untuk tingkat kehamilan daripada CBR, karena tidak terpengaruh oleh distribusi usia dari populasi.
7.      Pengertian Angka Kelahiran.

Angka kelahiran atau biasa disebut dengan fertilitas adalah salah satu unsur dari pertambahan penduduk secara alami. Tingkat kelahiran dapat dihitung dengan rumus yang sudah dijelaskan di atas.

8.      Dinamika Penduduk.

Dinamika penduduk dapat menunjukan perubahan jumlah penduduk yang disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor tersebut adalah unsure kelahiran, unsure kematian, unsur kedatangan, dan unsur kepergian penduduk. Maka dari itu, pertambahan penduduk dapat dihitung dengan cara : pertambahan penduduk = (lahir - mati) + (dating – pergi). Pertambahan penduduk alami diperoleh dari selisih kelahiran dan kematian. Unsure penentunya adalah fertilitas dan mortalitas.

9.            Pendapat Pribadi.

Pendapat saya tentang point no 5 adalah banyaknya permasalahan penduduk disebabakan oleh berbagai hal. Tapi hal yang paling berperan dalam masalah penduduk ini adalah pertambahan penduduk yang tidak bisa dikontrol. Pertambahan penduduk yang saya maksud disini bukan hanya pertambahan penduduk secara alami (kelahiran) tetapi juga pertambahan penduduk dari faktor kedatangan.
Kalau dilihat dari faktor kelahiran, ini memangsedikit sulit untuk dikontrol, hal ini disebabakan keinginan setiap manusia yang ingin punya keturunan, bahkan tidak sedikit dari mereka yang ingin punya keturunan lebih dari 2. hal ini dipersulit lagi dengan maraknya aksi free sex, sehingga banyak bayi-bayi yang lahir di luar nikah sehingga sulit dikontrol.
Kalau dari faktor kedatangan, mungkin lebih mudah dikontrol. Yaitu dengan cara menyaring setiap orang yang ingin bertempat tinggal di suatu tempat. Karena banyak sekali orang-orang dari desa tanpa modal apa-apa yang datang ke kota utuk mengadu nasib, namun hasilnya banyak dari mereka yang hanya menambah permasalahan penduduk seperti pengangguran, kemiskinan, dll.

10.       Sumber