Individu, Keluarga dan & Masyarakat
1. Pengertian Individu.
Dalam ilmu sosial individu merupakan bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Umpama keluarga sebagai kelompok sosial yang terkecil terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ayah merupakan individu yang sudah tidak dapat dibagi lagi, demikian pula Ibu. Anak masih dapat dibagi sebab dalam suatu keluarga jumlah anak dapat lebih dari satu.
2. Pengertian Pertumbuhan.
Pertumbuhan adalah berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur dengan berat, ukuran panjang, umur tulang dan keseimbangan metabolic. (Soetjiningsih, 1988).
3. Faktor-faktor Pertumbuhan.
· Faktor Genetik, faktor ini disebabkan oleh keturunan.
· Faktor Lingkungan :
a. Pranatal (gizi, mekanis, toksin, endokrin, radiasi, infeksi, stress, imunitas, anoksia, embrio.
b. Post Natal.
Ø Lingkungan Biologis (pertumbuhan somatic, jenis kelamin, umur, gizi, perawatan kesehatan, penyakit kronis, metabolisme, dan hormone)
Ø Faktor Fisik (cuaca, sanitasi, keadaan rumah dan sanitasi).
Ø Faktor Psikososial (stimulasi, motivasi belajar, ganjaran, kelompok sebaya, stress. Cinta dan kasih saying, interaksi).
Ø Faktor Keluarga dan Istiadat (pendidikan, pekerjaan, jumlah saudara, jenis kelamin, adat istiadat, agama dan kehidupan politik.
4. Pengertian Fungsi Keluarga.
Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan-pekerjaan atau tugas-tugas yg harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu.
5. Fungsi-fungsi Keluarga.
a. Fungsi Biologis :
Ø Meneruskan keturunan.
Ø Memelihara dan membesarkan anak.
Ø Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
Ø Memelihara dan merawat keluarga.
b. Fungsi Psikologis :
Ø Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
Ø Meberikan perhatian antar anggota keluarga.
Ø Membina pendewasaan kepribadian antar anggota keluarga.
Ø Memberikan identitas keluarga.
c. Fungsi Sosialisasi :
Ø Membina sosialisasi pada anak.
Ø Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat.
d. Fungsi Ekonomi :
Ø Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Ø Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Ø Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa yang akan datang (pendidikan, jaminan hari tua).
e. Fungsi Pendidikan :
Ø Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.
Ø Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
Ø Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
6. Pengertian Keluarga.
a. Menurut Duvall dan Logan (1986) :
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.
b. Menurut Bailon dan Maglaya (1978) :
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
c. Menurut Departemen Kesehatan RI (1988) :
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
7. Pengertian Masyarakat.
Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama. Seperti : sekolah, keluarga,perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat.
8. 2 Golongan Masyarakat.
Masyarakat bila dipandang dari cara terbentuknya dapat dibagi 2, yaitu :
- Masyarakat paksaan,misalnya negara, masyarakat tawanan.
- Masyarakat merdeka :
Ø Masyarakat natur, yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendiri nya, seperti: gerombolan (harde), suku (stam), yang bertalian karena hubungan darah atau keturunan.
Ø Masyarakat kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kapantingn kedunian atau kepercayaan.
Masyarakat bila dipandang dari sudut Antropologi dapat dibagi 2, yaitu :
- Masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, belum mengenal pembagian kerja, belum mengenal tulisan, dan tehknologi nya sederhana.
- Masyarakat sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala.
9. Perbedaan Masyarakat Industri dan Non Industri.
- Masyarakat non Industri :
Kita telah tahu secara garis besar bahwa , kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).
Ø Kelompok Primer.
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Di karenakan para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, sehingga mereka mengenal lebih dekat, lebih akrab.
dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok menerima serta menjalankan tugas tidak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawabpara anggota dan berlangsung atas dasar rasasimpati dan secara sukarela.
Contoh-contoh kelompok primer, antara lain : keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan lain sebagainya.
Ø Kelompok Sekunder.
Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak Iangsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karen yaitu, sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja antaranggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional, obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar kemampuan; keahlian tertentu, di samping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah di flot dalam program-program yang telah sama-sama disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya. Berlatar belakang dari pengertian resmi dan tak resmi, maka tumbuh dan berkembang kelompok formal (formal group) atau lebih akrab dengan sebutan kelompok resmi, dan kelompok tidak resmi (informal group). Inti perbedaan yang terjadi adalah : Kelompok tidak resmi (informal group) tidak berstatus resmi dan tidak didukung oleh Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah tangga (ART) seperti yang lazim berlaku pada kelompok resmi.
Namun demikian, kelompok tidak resmi juga mempunyai pembagian kerja, peranan-peranan serta hirarki tertentu, norma-norma tertentu sebagai pedoman tingkah laku para anggota beserta konvensi-konvensinya. Tetapi hal ini tidak dirumuskan secara tegas dan tertulis seperti pada kelompok resmi (W.A. Gerungan, 1980 : 91).
Contoh : Semua kelompok sosial, perkumpulan-perkumpulan, atau organisasi-organisasi kemasyarakatan yang memiliki anggota kelompok tidak resmi.
- Masyarakat Industri :
Durkheim mempergunakan variasi pembangian kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangannya. Akan tetapi is lebih cenderung mempergunakan dua taraf klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks. Masyarakat-masyarakat yang berada di tengah kedua eksterm tadi diabaikannya (Soerjono Soekanto, 1982).
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakintinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah men2enal pengkhususan.Otonomi sejenis, juga menjadi ciri daribagian/ kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
Contoh-contoh : tukang roti, tukang sepatu,tukang bubut, tukang las, ahli mesin, ahli listrik dan ahli dinamo, mereka dapat bekerja secara mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi fungsional, makin berkurang pula ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan bersama. Dengan demikian semakin kompleks pembagian kerja, semakin banyak timbul kepribadian individu. Sudah barang tentu masyarakat sebagai keseluruhan memerlukan derajat integrasi yang serasi. Akan tetapi hanya akan sampai pada batas tertentu, sesuai dengan bertambahnya individualisme.
10. Makna Individu.
Manusia adalah mahluk individu. Mahluk individu berarti mahluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisahkan-pisahkan antara jiwa dan raga.
Dalam kamus Echols & Shadaly (1975), individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang, perseorangan, dan oknum. Berdasarkan pengertian di atas dapat dibentuk suatu lingkungan untuk anak yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi yang dimilikinya dan akan membawaperubahan-perubahan apa saja yang diinginkan dalam kebiasaan dan sikap-sikapnya.
11. Makna Keluarga.
Keluarga merupakan kelompok primer yang sangat penting dalam masyarakat.
Keluarga meruakan inspirasi, penyemangat dan kasih sayang. Keluarga adalah suatu hal yang sangat berarti dalam hidup, tak hanya berarti namun juga berperan dalam pembentukkan kehidupan.
12. Makna Masyarakat.
Masyarakat merupakan kumpulan dari kelompok-kelompok manusia yang menempati suatu wilayah yang sama dan hidup dengan menganut norma-norma dan peraturan yang sama. Masyarakat sangat berpengaruh terhadap pembangunan kehidupan seseorang.
13. Hubungan Antara Individu, Keluarga dan Masyarakat.
Manusia adalah suatu individu yang tidak bisa dilepaskan dari jiwa dan raganya. Namun sebagai suatu makhluk individu, manusia tidak bisa hidup sendiri dan harus bersosialisasi. Kehidupan sosial suatu individu manusia yang pertama adalah keluarga. Karena ketika kita dilahirkan, kita langsung berinteraksi dengan keluarga kita.
Dari sinilah kepribadian suatu individu terbentuk. Namun kepribadian mereka tidak terbentuk dari keluarga saja. Ketika beranjak dewasa, suatu individu pasti berinteraksi dengan masyarakat di sekitarnya. Dan disinilah suatu kepribadian baru suatu individu dapat tercipta. Jika seseorang memiliki bekal ilmu sosial yang baik dari keluarganya, maka mereka akan mudah dalam berinteraksi di dalam masyarakat.
Saya akan berpendapat pada point ke 13. dimana pentingnya suatu individu yang baik untuk menciptakan suatu keluarga dan masyarakat yag baik juga. Karena individu, keluarga dan masyarakat layaknya seperti rantai yang selalu berhubungan, jika salah satu mata rantai terputus, maka rantai tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik. Jadi kita dapat menyimpulkan apabila kita tinggal di masyarakat yang baik, maka secara tidak langsung kita akan menjadi suatu individu yang baik pula, begitu juga sebaliknya.
Sumber :